Social Icons

Featured Posts

Jumat, 21 Desember 2012

DETIK KELAHIRAN PRAMUKA

Agustus 10, 2009 · No Comments · Pengetahuan Umum Pramuka

pintu-gerbang-g-pramuka_resize
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Diperoleh: “http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia”

Nonton TV Online

    Warung Bebas TV Streaming

    Kamis, 20 Desember 2012

    Info Pramuka

    Asia-Pacific Regional Scout / APRS

    748100_APRS.jpg

    Ketua Komite Pramuka Regional se Asia-Pasifik (Asia-Pacific Regional Scout / APRS) masa bakti 2009-2012 Jejomar C. Binay yang juga adalah Wakil Presiden Republik Filipina (paling kiri) mengambil sumpah 11 anggota Komite APRS serta 5 ketua sub-committee APRS dan pengurus yayasan APRS masa bakti 2012-2015, termasuk Ketua baru Komite APRS Dr Chao Shou Po dari Scouts of China (Taiwan) (sebelah kanan p
    embawa bendera WOSM), didampingi Wakil Ketua Komite APRS Shree Ram Lamichhanne (Nepal), Wakil Ketua Komite APRS Reiko Suzuki (Jepang), dan Anggota Komite APRS Wendel Avisado (Filipina).

    Acara pengambilan sumpah ini berlangsung pada hari terakhir Konferensi ke-24 Pramuka Regional se Asia-Pasifik (24th Asia-Pacific Regional Scout Conference) di Bangabandhu International Conference Center, Dhaka, Bangladesh, 22-29 November 2012.
    (Naskah & Foto : Brata TH)
     

    Minggu, 09 Desember 2012

    10 Pribadi Yang Disukai

    10 Kualitas Pribadi yang Disukai
    1.  Ketulusan
    Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
    2.  Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan.
    Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk.Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.
    3.  Kesetiaan
          Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
    4.  Orang yang bersikap positif
    Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.
    5.  Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.
    Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
    6.  Orang yang bertanggung jawab
    akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan, bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
    7.  Rasa percaya diri
    memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
    Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik. 
    8.  Kebesaran jiwa
    dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
    9.  Orang-orang yang “Easy Going” menganggap hidup ini ringan.
    Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.
    10.  Empati
    adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

    Pengirim : NN.
    Sumber :  KARTU PINTAR produksi VISI VICTORY, Bandung

    Sabtu, 08 Desember 2012

    Pertemuan Anggota Gerakan Pramuka

    GIAT PRAMUKA

    Pertemuan Anggota Gerakan Pramuka :
    Selain mengadakan latihan rutin, anggota pramuka mengadakan pertemuan
    yang dihadiri oleh sesama anggota Pramuka sejenis. Pertemuan serupa itu
    dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, seperti ulang tahun Gudep, hari
    Pramuka dan sebagainya. Sesuai dengan golongannya, maka pertemuan
    anggota Pramuka dibedakan atas :
    Pertemuan Pramuka Siaga
    Pesta Siaga
    Kegiatan ini dapat dilaksanakan untuk tingkat Desa, Kecamatan dan Cabang.
    Dapat berupa rekreasi, permainan bersama, darmawisata, lomba ketangkasan
    dan ketrampilan. Hingga sifatnya rekreasi, kreatif, riang, gembira, yang
    memerlukan banyak gerak seperti lomba ketrampilan dan ketangkasan.
    • Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk
    golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak,
    permainan kim dan sejenisnya.
    • Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya
    Pramuka Siaga.
    • Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan
    oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya
    masyarakat umum.
    • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada
    akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam
    bentuk lisan maupun tulisan.
    • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni
    budaya para Pramuka Siaga.
    • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
    Pramuka Siaga.
    • Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka
    Siaga yang dilaksanakan pada siang hari
    Pertemuan Pramuka Penggalang
    • Jambore, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
    perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
    Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore Cabang
    tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore
    Nasional (tingkat nasional).
    • Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang
    dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan
    secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II),
    cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
    • Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka
    Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu
    (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan
    memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan
    kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir
    ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat
    menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.
    • Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang
    dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan
    tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi
    dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan
    seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
    • Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau
    lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir
    cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar
    pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
    lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
    • Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan
    secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan.
    Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu
    Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum’at Saptu Minggu), perkemahan
    liburan dan sejenisnya.
    • Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan
    Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat
    umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi
    sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.
    • Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka
    Penggalang kepada masyarakat.
    • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti
    museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.
    • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni
    budaya para Pramuka Penggalang.
    • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
    Pramuka Penggalang.
    Pertemuan Pramuka Penegak
    • Raimuna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam
    bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
    Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah,
    Raimuna Nasional.
    • Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan
    Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang
    bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan
    kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir
    ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat
    menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.
    • Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil
    latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu
    Minggu (Persami), Perkemahan Jum’at Saptu Minggu (Perjusami),
    perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
    • Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka
    mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan
    pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran

    kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila
    dipandang perlu.
    • Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka
    mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan
    pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka)
    dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
    • Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka
    (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir
    Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran
    Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya
    Pramuka.
    • Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan
    pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.
    • Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka
    Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan
    jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam
    mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki
    posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
    • Latihan Pengelola Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman
    mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja
    dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
    • Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi,
    kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya
    Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
    Penanggulangan Bencana.
    • Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka
    Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan
    merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama,
    sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.
    • Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan
    dalam Rapat Kerja Kwartir.
    • Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera
    (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
    kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah
    kwartirnya.
    Semua Golongan
    Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI),
    adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi
    Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet.

    Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini
    diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional

    Jumat, 07 Desember 2012

    SAKA

    Satuan Karya (Pramuka)

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    (Dialihkan dari Satuan Karya)
    Langsung ke: navigasi, cari
    Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
    Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
    Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8

    Saka Dirgantara


    Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
    Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
    Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
    1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
    2. Krida Pengetahuan Dirgantara
    3. Krida Jasa Kedirgantaraan
    Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
    1. Terbang Bermotor
    2. Terbang Layang
    3. Aeromodelling
    4. Terjun Payung
    5. Layang Gantung
    Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
    1. Aerodinamika
    2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
    3. Meteorologi
    4. Fasilitas Penerbangan
    5. Navigasi Udara
    Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
    1. Teknik Mesin Pesawat
    2. Komunikasi
    3. Aerial Search And rescue
    4. Struktur Pesawat

    Saka Bhayangkara


    Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
    Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
    Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
    1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
    2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
    3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
    4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
    pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
    1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
    2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
    3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
    4. Subkrida SAR (Search And Rescue)
    Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).

    Saka Bahari


    Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
    Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
    Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
    1. Krida Sumberdaya Bahari
    2. Krida Jasa Bahari
    3. Krida Wisata Bahari
    4. Krida Reksa Bahari

    Saka Bhakti Husada


    SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
    1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
    2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
    3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
    4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
    Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
    1. Krida Bina Lingkungan Sehat
    2. Krida Bina Keluarga Sehat
    3. Krida Penanggulangan Penyakit
    4. Krida Bina Gizi
    5. Krida Bina Obat.
    6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
    Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
    1. SKK Penyehatan Perumahan
    2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
    3. SKK Pengamanan Pestisida
    4. SKK Pengawasan Kualitas Air
    5. SKK Penyehatan Air.
    Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
    1. SKK Kesehatan Ibu
    2. SKK Kesehatan Anak
    3. SKK Kesehatan Remaja
    4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
    5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
    6. SKK Kesehatan Jiwa.
    Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
    1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
    2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
    3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
    4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
    5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
    6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
    7. SKK Imunisasi
    8. SKK Gawat Darurat.
    9. SKK HIV / AIDS
    Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
    1. SKK Perencanaan Menu
    2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
    3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
    4. SKK Penyuluh Gizi
    5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
    Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
    1. SKK Pemahaman Obat
    2. SKK Taman Obat Keluarga
    3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
    4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
    5. SKK Pembinaan Kosmetik
    Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :
    1. SKK Bina PHBS di Rumah
    2. SKK Bina PHBS di Sekolah
    3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
    4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
    5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
    Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
    1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
    2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
       a. kesehatan lingkungan
       b. kesehatan keluarga
       c. penaggulangan berbagai penyakit
       d. gizi
       e. manfaat dan bahaya obat.
    3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
    4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
    5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

    Saka Kencana (Keluarga Berencana)


    Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
    Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
    Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
    1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
    2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
    3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
    4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

    Saka Taruna Bumi


    Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
    Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
    Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
    1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
    2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
    3. Krida Perikanan
    4. Krida Peternakan
    5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

    Saka Wanabhakti


    Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
    Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
    Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
    1. Krida Tata Wana
    2. Krida Reksa Wana
    3. Krida Bina Wana
    4. Krida Guna Wana.

    Saka Wira Kartika


    Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
    Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
    1. Krida Survival
    2. Krida Pioner
    3. Krida Mountainering
    4. Krida Navigasi Darat
    5. Krida Bintal Juang

    Syarat Kecakapan

    Syarat Kecakapan Umum

    Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
    1. Mula
    2. Bantu
    3. Tata
    TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang).

    Syarat Kecakapan Khusus

    Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah.

    Lain-lain

    • Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda.
    • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.
    • Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.
    • Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginab.