Social Icons

Jumat, 21 Desember 2012

DETIK KELAHIRAN PRAMUKA

Agustus 10, 2009 · No Comments · Pengetahuan Umum Pramuka

pintu-gerbang-g-pramuka_resize
Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.
Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
· Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
· Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.
Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.
Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.
Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang
penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan
Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka
Diperoleh: “http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Gerakan_Pramuka_Indonesia”

Nonton TV Online

    Warung Bebas TV Streaming

    Kamis, 20 Desember 2012

    Info Pramuka

    Asia-Pacific Regional Scout / APRS

    748100_APRS.jpg

    Ketua Komite Pramuka Regional se Asia-Pasifik (Asia-Pacific Regional Scout / APRS) masa bakti 2009-2012 Jejomar C. Binay yang juga adalah Wakil Presiden Republik Filipina (paling kiri) mengambil sumpah 11 anggota Komite APRS serta 5 ketua sub-committee APRS dan pengurus yayasan APRS masa bakti 2012-2015, termasuk Ketua baru Komite APRS Dr Chao Shou Po dari Scouts of China (Taiwan) (sebelah kanan p
    embawa bendera WOSM), didampingi Wakil Ketua Komite APRS Shree Ram Lamichhanne (Nepal), Wakil Ketua Komite APRS Reiko Suzuki (Jepang), dan Anggota Komite APRS Wendel Avisado (Filipina).

    Acara pengambilan sumpah ini berlangsung pada hari terakhir Konferensi ke-24 Pramuka Regional se Asia-Pasifik (24th Asia-Pacific Regional Scout Conference) di Bangabandhu International Conference Center, Dhaka, Bangladesh, 22-29 November 2012.
    (Naskah & Foto : Brata TH)
     

    Minggu, 09 Desember 2012

    10 Pribadi Yang Disukai

    10 Kualitas Pribadi yang Disukai
    1.  Ketulusan
    Menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai, karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
    2.  Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan.
    Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk.Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.
    3.  Kesetiaan
          Sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya.Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
    4.  Orang yang bersikap positif
    Selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.
    5.  Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati.
    Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
    6.  Orang yang bertanggung jawab
    akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan, bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
    7.  Rasa percaya diri
    memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
    Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik. 
    8.  Kebesaran jiwa
    dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
    9.  Orang-orang yang “Easy Going” menganggap hidup ini ringan.
    Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.
    10.  Empati
    adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

    Pengirim : NN.
    Sumber :  KARTU PINTAR produksi VISI VICTORY, Bandung

    Sabtu, 08 Desember 2012

    Pertemuan Anggota Gerakan Pramuka

    GIAT PRAMUKA

    Pertemuan Anggota Gerakan Pramuka :
    Selain mengadakan latihan rutin, anggota pramuka mengadakan pertemuan
    yang dihadiri oleh sesama anggota Pramuka sejenis. Pertemuan serupa itu
    dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu, seperti ulang tahun Gudep, hari
    Pramuka dan sebagainya. Sesuai dengan golongannya, maka pertemuan
    anggota Pramuka dibedakan atas :
    Pertemuan Pramuka Siaga
    Pesta Siaga
    Kegiatan ini dapat dilaksanakan untuk tingkat Desa, Kecamatan dan Cabang.
    Dapat berupa rekreasi, permainan bersama, darmawisata, lomba ketangkasan
    dan ketrampilan. Hingga sifatnya rekreasi, kreatif, riang, gembira, yang
    memerlukan banyak gerak seperti lomba ketrampilan dan ketangkasan.
    • Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk
    golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak,
    permainan kim dan sejenisnya.
    • Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya
    Pramuka Siaga.
    • Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan
    oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya
    masyarakat umum.
    • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada
    akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam
    bentuk lisan maupun tulisan.
    • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni
    budaya para Pramuka Siaga.
    • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
    Pramuka Siaga.
    • Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka
    Siaga yang dilaksanakan pada siang hari
    Pertemuan Pramuka Penggalang
    • Jambore, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
    perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
    Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore Cabang
    tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore
    Nasional (tingkat nasional).
    • Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang
    dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan
    secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II),
    cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
    • Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan Pramuka
    Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu
    (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan
    memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan
    kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir
    ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat
    menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.
    • Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka Penggalang
    dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan
    tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi
    dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan
    seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.
    • Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau
    lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir
    cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar
    pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
    lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
    • Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan
    secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan.
    Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu
    Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum’at Saptu Minggu), perkemahan
    liburan dan sejenisnya.
    • Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah pertemuan
    Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat
    umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi
    sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.
    • Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka
    Penggalang kepada masyarakat.
    • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti
    museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.
    • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni
    budaya para Pramuka Penggalang.
    • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
    Pramuka Penggalang.
    Pertemuan Pramuka Penegak
    • Raimuna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam
    bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan
    Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah,
    Raimuna Nasional.
    • Gladian Pimpinan Satuan, adalah kegiatan Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan
    Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang
    bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan
    kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir
    ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat
    menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.
    • Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil
    latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu
    Minggu (Persami), Perkemahan Jum’at Saptu Minggu (Perjusami),
    perkemahan hari libur, dan sejenisnya.
    • Perkemahan Wirakarya (PW), adalah pertemuan Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka
    mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan
    pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran

    kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila
    dipandang perlu.
    • Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka
    mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan
    pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka)
    dalam bentuk bakti kepada masyarakat.
    • Perkemahan Antar (Peran) Saka, adalah Kegiatan Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka
    (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir
    Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran
    Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya
    Pramuka.
    • Pengembaraan, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan
    pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.
    • Latihan Pengembangan Kepemimpinan, adalah pertemuan Pramuka
    Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan
    jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam
    mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki
    posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.
    • Latihan Pengelola Dewan Kerja, adalah pertemuan Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman
    mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja
    dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.
    • Kursus Instruktur Muda, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi,
    kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya
    Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan
    Penanggulangan Bencana.
    • Penataran, Seminar, dan Lokakarya, adalah pertemuan Pramuka
    Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan
    merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama,
    sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.
    • Sidang Paripurna, adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan
    Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan
    dalam Rapat Kerja Kwartir.
    • Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera
    (Musppanitera), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka
    Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak
    dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti
    kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah
    kwartirnya.
    Semua Golongan
    Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI),
    adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi
    Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet.

    Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini
    diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional

    Jumat, 07 Desember 2012

    SAKA

    Satuan Karya (Pramuka)

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    (Dialihkan dari Satuan Karya)
    Langsung ke: navigasi, cari
    Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pandega, dan para pemuda usia 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap Saka memiliki beberapa krida, dimana setiap Krida mengkususkan pada sub bidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam Satuan karya tersebut. Setiap Krida memiliki SKK untuk TKK Khusus saka yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di sebuah Saka.
    Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bhakti Satuan Karya Pramuka (PERTISAKA) yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka dan kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut perkemahan antar saka (PERAN SAKA) dimana dimungkinkan tiap saka mentranfer bidang keilmuan masing-masing. Bagian terkecil dari saka disebut krida,
    Satuan Karya Pramuka yang dulu ada 7, pada saat ini satu lagi satuan karya pramuka yang dibentuk adalah satuan karya pramuka Wira Kartika yang merupakan hasil kerja sama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dengan Mabes TNI Angkatan Darat, sehingga satuan karya pramuka pada saat ini ada 8

    Saka Dirgantara


    Satuan Karya Pramuka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan atau memiliki landasan udara.
    Pelatihan Pramuka Saka Dirgantara umumnya memperbantukan para profesional di bidang kedirgantaraan, TNI AU pihak perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu.
    Saka Dirgantara meliputi 3 krida, yaitu:
    1. Krida Olahraga Dirgantara (ORGIDA)
    2. Krida Pengetahuan Dirgantara
    3. Krida Jasa Kedirgantaraan
    Krida Olah Raga Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
    1. Terbang Bermotor
    2. Terbang Layang
    3. Aeromodelling
    4. Terjun Payung
    5. Layang Gantung
    Krida Pengetahuan Dirgantara mempunyai 5 SKK, yaitu:
    1. Aerodinamika
    2. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
    3. Meteorologi
    4. Fasilitas Penerbangan
    5. Navigasi Udara
    Krida Jasa Dirgantara mempunyai 4 SKK, yaitu:
    1. Teknik Mesin Pesawat
    2. Komunikasi
    3. Aerial Search And rescue
    4. Struktur Pesawat

    Saka Bhayangkara


    Satuan Karya Pramuka Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang kebhayangkaraan.
    Saka Bhayangkara ialah Satuan Karya terbesar dan paling berkembang di Indonesia.Saka Bhayangkara dapat dibentuk di hampir seluruh wilayah Kwartir di Indonesia, tidak terbatas pada suatu sumber daya atau kondisi alam.Dalam pelatihan Saka Bhayangkara, umumnya Gerakan Pramuka bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia dan terkadang memperbantukan pihak Dinas Pemadam Kebakaran. Biasanya Saka Bhayangkara berada dibawah pembinaan POLRI.
    Saka Bhayangkara meliputi 4 krida, yaitu :
    1. Krida Ketertiban Masyarakat (Tibmas)
    2. Krida Lalu Lintas (Lantas)
    3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
    4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP)
    pada krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana terdapat 4 sub krida :
    1. Subkrida PASKUD (Pasukan Berkuda)
    2. Subkrida PASKAN (Pasukan Anjing Pelacak)
    3. Subkrida DAMKAR (Pemada Kebakaran)
    4. Subkrida SAR (Search And Rescue)
    Pada saat ini Krida saka bhayangkara yang memiliki sub krida PASKUD hanya di wilayah Jakarta Timur, Tepatnya Ranting Pasar Rebo, Ciracas, dan Cipayung. terlahir beberapa aswasada didalamnya, diantaranya : Riyan Pauzan(Ciracas), Dedi Wahyudi(Pasar Rebo), dan Junaedi (Cipayung).

    Saka Bahari


    Satuan Karya Pramuka Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Ialah Satuan Karya yang membidangi bidang Kelautan.
    Pembinaan Saka Bahari bekerjasama dengan pihak TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, Departemen Pariwisata dan Departemen Kelautan. Umumnya Saka Bahari hanya berada di wilayah yang memiliki potensi di bidang Bahari.
    Saka Bahari meliputi 4 krida, yaitu :
    1. Krida Sumberdaya Bahari
    2. Krida Jasa Bahari
    3. Krida Wisata Bahari
    4. Krida Reksa Bahari

    Saka Bhakti Husada


    SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA (SAKA BAKTI HUSADA) Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional. Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya. Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
    1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
    2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
    3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
    4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
    Saka Bakti Husada meliputi 6 (enam) krida, yaitu :
    1. Krida Bina Lingkungan Sehat
    2. Krida Bina Keluarga Sehat
    3. Krida Penanggulangan Penyakit
    4. Krida Bina Gizi
    5. Krida Bina Obat.
    6. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
    Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
    1. SKK Penyehatan Perumahan
    2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
    3. SKK Pengamanan Pestisida
    4. SKK Pengawasan Kualitas Air
    5. SKK Penyehatan Air.
    Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
    1. SKK Kesehatan Ibu
    2. SKK Kesehatan Anak
    3. SKK Kesehatan Remaja
    4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
    5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
    6. SKK Kesehatan Jiwa.
    Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
    1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
    2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
    3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
    4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
    5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
    6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
    7. SKK Imunisasi
    8. SKK Gawat Darurat.
    9. SKK HIV / AIDS
    Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
    1. SKK Perencanaan Menu
    2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
    3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
    4. SKK Penyuluh Gizi
    5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
    Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
    1. SKK Pemahaman Obat
    2. SKK Taman Obat Keluarga
    3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
    4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
    5. SKK Pembinaan Kosmetik
    Krida Bina PHBS, meliputi 5 ( lima ) SKK :
    1. SKK Bina PHBS di Rumah
    2. SKK Bina PHBS di Sekolah
    3. SKK Bina PHBS di Tempat umum
    4. SKK Bina PHBS di Instansi Pemerintah
    5. SKK Bina PHBS di Tempat kerja
    Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
    1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
    2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
       a. kesehatan lingkungan
       b. kesehatan keluarga
       c. penaggulangan berbagai penyakit
       d. gizi
       e. manfaat dan bahaya obat.
    3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
    4. Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
    5. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.

    Saka Kencana (Keluarga Berencana)


    Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
    Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
    Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
    1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
    2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
    3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
    4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).

    Saka Taruna Bumi


    Satuan Karya Pramuka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
    Pembinaan Saka Taruna Bumi bekerjasama dengan Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
    Saka Tarunabumi meliputi 5 krida, yaitu :
    1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
    2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
    3. Krida Perikanan
    4. Krida Peternakan
    5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.

    Saka Wanabhakti


    Satuan Karya Pramuka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
    Pembinaan Saka Wanabhakti bekerjasama dengan Departemen Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait.
    Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
    1. Krida Tata Wana
    2. Krida Reksa Wana
    3. Krida Bina Wana
    4. Krida Guna Wana.

    Saka Wira Kartika


    Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
    Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
    1. Krida Survival
    2. Krida Pioner
    3. Krida Mountainering
    4. Krida Navigasi Darat
    5. Krida Bintal Juang

    Syarat Kecakapan

    Syarat Kecakapan Umum

    Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
    1. Mula
    2. Bantu
    3. Tata
    TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat seseorang).

    Syarat Kecakapan Khusus

    Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan puncak menghadap ke bawah.

    Lain-lain

    • Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda.
    • Pembantu Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil Bucik.
    • Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga yang masih terfokus pada satu titik.
    • Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginab.

    Rover Scout

    Pramuka Penegak

    Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 sampai 20 tahun.

    Tingkatan dalam Pramuka Penegak

    Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :
    • Penegak bantara
    • Penegak laksana
    • penegak Pandega

    Satuan

    Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri atas 7 sampai 10 orang Penegak. Sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin Pradana. Didalam Ambalan terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani (juru tulis), Juang (Juru Uang), Juru Adat atau Pemangku Adat dan Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain sebagainya. Contohnya adalah nama Ambalan SMA Negeri 1 Purwokerto adalah “Pandawa” (Ambalan Putra) dan “Srikandi” (Ambalan Putri).

    Kode Kehormatan

    Kode Kehormatan untuk Pramuka Penegak terdiri atas Satya(janji) dan Ketentuan Moral (Dharma)
    Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:
    Trisatya
    Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat, menepati Dasa Darma.
    Ketentuan Moral Pramuka penegak disebut Dasa Dharma. Berikut isi Dasa Dharma Penegak:
    DASA DHARMA
    1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
    2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
    3. Patriot yang sopan dan ksatria
    4. rela menolong dan tabah
    5. patuh dan suka bermusyawarah
    6. Rajin, trampil dan gembira
    7. Hemat cermat dan bersahaja
    8. Disiplin, berani dan setia
    9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
    10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

    Kegiatan-kegiatan Penegak

    Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:
    • Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing Ambalan)
    • Pelantikan penegak, Penegak Bantara & Laksana
    • Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
    • Raimuna (Rover Moot)
    • Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
    • Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
    Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI)

    Tambahan

    • Bentuk barisan upacara Pramuka penegak adalah Perlombaan dimana Pinsa berada disamping kanan barisan dan anggotanya berbaris seperti umumnya(berbanjar)
    • Pramuka Penegak selain aktif di Ambalannya masing-masing juga dapat bergabung dalam Satuan Karya Pramuka (Saka) semisal Saka Bhayangkara (diselenggarakan oleh Polri), Saka Wanabhakti (diselenggarakan oleh Perhutani) dan lainnya.

    TKU

    Tanda Kecakapan Umum

    TKU (Tanda Kecakapan Umum) adalah bagian dari sistem tanda kecakapan dalam Gerakan Pramuka di samping TKK (Tanda Kecakapan Khusus).
    Tanda Kecakapan Umum diberikan setelah seorang anggota Gerakan Pramuka menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dalam tingkatannya masing-masing.
    Tanda Kecakapan Umum hanya berlaku bagi anggota Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. TKU tidak berlaku bagi seperti Pembina, Andalan dan anggota dewasa lainnya.

    Bentuk, tingkatan dan pemakaian

    Pramuka Siaga

    • Berbentuk Jajar Genjang miring berwarna dasar hijau dengan gambar “bunga kelapa” berwarna putih.
    • TKU Pramuka Siaga terdiri atas: TKU Siaga mula (satu susun), TKU Siaga bantu (dua susun) dan TKU Siaga tata (tiga susun).
    • TKU Pramuka Siaga dikenakan di lengan baju sebelah kiri.

    Pramuka Penggalang

    Pramuka Penegak

    Pramuka Pandega

    PENGGALANG
    Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari 10-15 tahun.
    Tingkatan dalam Penggalang
    Penggalang memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya, yaitu :
    1. Ramu
    2. Rakit
    3. Terap
    4. Penggalang Garuda
    Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK
    Sistem Kelompok Satuan Terpisah
    Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu diketuai oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU)yang bertanggung jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri, terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau Pratami (untuk putri).
    Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking, dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.
    Trisatya
    Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan Penegak/Pandega. Berikut isi Trisatya Penggalang:
    TRISATYA Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:
    1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila
    2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
    3. Menepati Dasa Dharma
    Dasa Dharma
    adalah sepuluh janji seorang pramuka
    DASA DHARMA
    1. Taqwa kepada tuhan yang maha esa
    2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
    3. Patriot yang sopan dan kesatria
    4. Patuh dan suka bermusyawarah
    5. Rela menolong dan tabah
    6. Rajin,terampil,dan gembira
    7. Hemat cermat dan bersahaja
    8. Disiplin,berani dan setia
    9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
    10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

    WARNA DAN ARTI KIASAN TKU



    a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
    b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang tuanya.
    c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada Trisatya.
    d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
    e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.
    f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
    g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan, mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
    Arti warna:
    1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.
    2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.
    3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan keluhuran budi.
    4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.

    TKK

    TANDA KECAKAPAN KHUSUS (TKK)

    Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.
    Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.

    Pemasangan TKK

    TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
    • Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
    • Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.
    Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus

    Pengenaan

    Selempang

    Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.

    Pembagian TKK

    Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.

    Golongan Bidang TKK

    Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:
    TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:
    1. TKK Gerak Jalan
    2. TKK Pengamat
    3. TKK Penyelidik
    4. TKK Perenang
    5. TKK Juru Layar
    6. TKK Juru Selam
    7. TKK Pendayung
    8. TKK Ski Air
    9. TKK Pencak Silat
    10. TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
    TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:
    1. TKK Sholat
    2. TKK Khatib
    3. TKK Qori
    4. TKK Muadzin
    5. TKK Penabung
    6. TKK Doa
    7. TKK Gereja
    8. TKK Pelayanan
    9. TKK Saksi Kristus
    10. TKK Terang Alkitab
    11. TKK Suluh Gereja
    12. TKK Bhakti
    13. TKK Dharmapala
    14. TKK Wicaksana
    15. TKK Dana Punia
    16. TKK Bhakti
    17. TKK Pendididkan KB
    dan lain-lain
    TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:
    1. TKK Penjilid Buku
    2. TKK Juru Potret
    3. TKK Juru Kulit
    4. TKK Juru Logam
    5. TKK Penenun
    6. TKK Penangkap Ikan
    7. TKK Juru Kebun
    8. TKK Peternak Ulat Sutera
    9. TKK Peternak Lebah
    10. TKK Peternak Kelinci
    11. TKK Filateli
    12. TKK Pengumpul Lencana
    13. TKK Pengumpul Mata Uang
    14. TKK Pengumpul Tanaman Kering
    15. TKK Pengumpul Tanaman Hidup
    16. TKK Juru Masak
    17. TKK Pecinta Dirgantara
    18. TKK Pembuat Pesawat Model
    19. TKK Pengenal Cuaca
    20. TKK Komunikasi
    21. TKK Penjelajah
    22. TKK Juru Peta
    23. TKK Juru Navigasi Laut
    24. TKK Juru Isyarat Bendera
    25. TKK Pelaut
    26. TKK Pengembara
    27. TKK Petani Padi
    28. TKK Penanam Tanaman Hias
    29. TKK Petani Cabai
    30. TKK Juru Bambu
    31. TKK Juru Anyam
    32. TKK Juru Kayu
    33. TKK Juru Batu
    34. TKK Peternak Itik
    35. TKK Peternak Ayam
    36. TKK Peternak Sapi
    37. TKK Peternak Merpati
    38. TKK Pengumpul
    39. TKK Pengumpul Benda
    40. TKK Pengumpul Hewan
    41. TKK Juru Semboyan
    42. TKK Penjahit
    43. TKK Pengendara Sepeda
    44. TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
    45. TKK Juru Mesin Pesawat Udara
    46. TKK Juru Navigasi Udara
    47. TKK Juru Evakuasi Mesin
    48. TKK Pengenal Pesawat Udara
    49. TKK Juru Isyarat Elektronika
    50. TKK Juru Isyarat Optika
    51. TKK Perencana Kapal
    52. TKK Perahu Motor
    53. TKK Berkemah
    54. TKK Petani Bawang
    55. TKK Petani Tanaman Jalar
    56. TKK Peternak Belut
    57. TKK Peternak Lele
    58. TKK Statistika Keluarga Berencana
    59. TKK Pengatur Ruangan
    60. TKK Pengatur Rumah
    61. TKK Pengatur Meja Makan
    TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:
    1. TKK Pemadam Kebakaran
    2. TKK Pengatur Lalu Lintas
    3. TKK Pengamanan Lingkungan
    4. TKK Penunjuk Jalan
    5. TKK Juru Bahasa
    6. TKK Juru Penerang
    7. TKK Korespondensi
    8. TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
    9. TKK Penyuluh Padi
    10. TKK Keadaan Darurat Udara
    11. TKK Keadaan Darurat Laut
    12. TKK Pembantu Ibu
    13. TKK Pengasuh Anak
    14. TKK Penerima Tamu
    15. TKK Pendaki Gunung
    16. TKK Juru Ukur
    17. TKK Kependudukan
    18. TKK Pendataan Keluarga Berencana
    19. TKK Kesejahteraan Keluarga
    TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:
    1. TKK Dirigen
    2. TKK Penyanyi
    3. TKK Pelukis
    4. TKK Juru Gambar
    5. TKK Pengarang
    6. TKK Pembaca
    TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
    TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
    TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya

    Tingkatan TKK

    Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.
    Dari kiri ke kanan, contoh TKK Pramuka Penegak: TKK Qori tingkat Purwa, TKK Pengamat tingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama
    Tiga tingkatan tersebut ialah:
    1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
    2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
    3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.
    Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.
    • Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
    • Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
    • Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning
    Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.

    Golongan Dalam Pramuka

    Kelompok umur dan tingkatan

    Kelompok umur

    Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
    Kelompok dibagi menjadi 4 :
    • Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
    • Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
    • Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
    • Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
    Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

    Tingkatan

    Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
    • Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
    • Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
    • Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
    Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.

    Lahirnya Gerakan Pramuka

    Kelahiran Gerakan Pramuka

    Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA
    • Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
    • Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
    • Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

    Gerakan Pramuka Diperkenalkan

    Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.
    Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

    Gerakan Pramuka Indonesia

    Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya.
    “Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
    Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

    Sifat

    Lambang Pramuka Indonesia yaitu tunas kelapa yang dijahitkan di kerah kiri baju pramuka (untuk wanita). Lambang Pramuka Internasional yang dijahitkan di kerah kanan baju pramuka (untuk wanita). Bagi pria, tunas kelapa berada di kantung sebelah kiri, sedangkan Lambang Pramuka Internasional dijahitkan pada sebelah kanan kemeja. Emblem lokasi wilayah Gerakan Pramuka (berdasarkan provinsi) dijahitkan di lengan kanan baju Pramuka.
    Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
    • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
    • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
    • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

    Fungsi

    Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:
    • Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
    Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.
    • Pengabdian bagi orang dewasa
    Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
    • Alat ( means ) bagi masyarakat dan organisasi
    Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

    Tujuan

    Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;
    • anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
    • anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
    • anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
    • anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
    Tujuan tersebut merupakan cita-cita Gerakan Pramuka. Karena itu semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam Gerakan Pramuka harus mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.

    Tugas Pokok

    Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan Gerakan Pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader pembangunan yang berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut Gerakan Pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan minat peserta didiknya.
    Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan Gerakan Pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional. Kepentingan nasional bangsa Indonesia ini tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara, yang merupakan Ketetapan MPR. Gerakan Pramuka dalam ikut membantu pelaksanaan GBHN tersebut selalu mengikuti kebijakan Pemerintah dan segala peraturan perundang-undangannya.
    Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat. Karenanya Gerakan Pramuka harus memperhatikan pula keadaan, kemampuan, adat dan harapan masyarakat, termasuk orang tua anggota Pramuka, sehingga Gerakan Pramuka terutama pada satuan-satuannya dapat menyiapkan tenaga Pramuka sesuai dengan apa yang diharapkan orang tua anggotanya dan masyarakat di lingkungannya.

    Kelompok umur dan tingkatan

    Kelompok umur

    Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
    Kelompok dibagi menjadi 4 :
    • Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
    • Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
    • Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
    • Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega
    Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing.

    Tingkatan

    Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
    • Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
    • Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
    • Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana
    Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.

    Mapping

    MAPPING / PEMETAAN


    Peta Pita (Ribbon Map)
    Cara membuat Laporan Peta Pita :
    Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan :
    1.    Kepada siapa laporan ditujukan
    2.    Siapa yang membuat laporan (identitas yang lengkap)
    3.    Keterangan / data laporan seperti tanggal  pembuatan,cuaca dan sebagainya.
    Pada halaman berikutnya, dibuat peta-pita dengan :
    1.    Halaman menjadi 7 ruang / kolom, untuk :
    a.       Nomor
    b.       Waktu Perjalanan
    c.       Laporan Perjalanan (ditulis dari bawah)
    d.       Jarak yang ditempuh (dalam m)
    e.       Arah (jurusan 3 angka / kompas)
    f.        Gambar peta-pita(untuk bagian sisi kanan dan kiri jalan)
    g.       Menulis keterangan-keterangan.
    2.    Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas
    3.    Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tanda kita berubah  / berganti arah.
    4.    Gambar-gambar (tanda-tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta  Topografi
    5.    Jika ada hal-hal penting/ bangunan bersejarah yang menarik kita dapat menggambarnya di dalam kertas khusus/ halaman lain.
    6.    Menghitung jarak dapat  menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.



    Peta Lokasi
    Peta lokasi adalah peta yang menunjukan lokasi / letak suatu daerah / medan / bangunan dan lain-lainnya. Peta tersebut harus dibuat sedemikian rupa,sehingga yang terletak di atas adalah arah yang biasanya ditetapkan dengan tanda panah (menunjuk arah utara)

    Peta Perjalanan
    Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yang lain. Pengerjaannya dan cara-caranya tidak jauh berbeda dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita.

    Keterangan :
    1.    Jarak pada perjalanan diskalakan.
    2.    Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
    3.    Mulailah membuat peta perjalanan di tengah kertas, dan tandailah tempat permulaan dengan huruf A.kemudian ke tempat kedua B, dst.
    4.    Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlahke dalam skala.
    5.    Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
    6.    Arah utara selalu di atas.

    Menaksir

    CARA CARA MENAKSIR

    Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.
    Menaksir Lebar Sungai
    Dengan cara perbandingan
    1.    Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
    2.    Jadikan tempat kita berdiri (titk B)
    3.    Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C
    4.    Dari titik C jalan terus  sejauh 5m  (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D.
    5.    Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.
    6.    Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE

    Menaksir Tinggi                 
    a.          Menaksir Tinggi Pohon
    1.       Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik  B
    2.       Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
    3.       Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E
    4.       Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.
    5.       Rumus tingginya AE = 12 BD

    b.          Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera

    1.       Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm
    2.       Tinggi tiang listrik dimisalkan CD
    3.       Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8
    4.       Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat
    Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m

    Menaksir Kecepatan   Arus Sungai
    a.   Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
    b.   Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)
    c.   Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
    d.   Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
    RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik. 
            Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk